Secara
etimologi, puasa berarti menahan, baik menahan makan, minum, bicara dan
perbuatan. Seperti yang ditujukkan firman Allah, surat Maryam ayat 26.
Sedang
secara termonologi, puasa berarti menahan dari hal-hal yang membatalkan
dengan disertai niat berpuasa. Sebagian ulama mendefinisikan, puasa
sebagai menahan nafsu perut dan alat kelamin sehari penuh, sejak
terbitnya fajar kedua sampai terbenamnya matahari
Tujuan Puasa
Puasa
adalah ibdah yang pelaksanaannya menuntut keimanan dan kesadaran.
Ibadah puasa adalah untuk manusia itu sendiri. Allah menegaskan tujuan
puasa adalah untuk perubahan ke arak yang lebih baik. Puasa akan
menjadikan manusia berubah dari tingkat mukmin menjadi muttaqin.
Untuk
berubah ke arah dan bentuk yang lebih baik, bukan hanya manusia yang
berpuasa. Sebagian binatangpun ketika bermetamorfose ( merubah wujud)
juga berpuasa, seperti halnya kupu-kupu yang berubah dari ulat yang
bentuk dan rupanya jelek dan berjalan melata, menjadi seekor kupu-kupu
yang bersayap dan berwarna indah serta bisa terbang karena puasa.
Sebelum
turunnya perintah wajib puasa di bulan Ramadhan pada tahun kedua
hijriyah, umat terdahulu sudah menjalankan puasa. Rasulullah bersama
sahabat-sahabatnya serta kaum muslimin melaksanakan puasa pada setiap
tanggal 13, 14 dan 15 bulan-bulan qomariyah. Selain itu, mereka juga
biasa berpuasa tanggal 10 Muharram, sampai datang perintah puasa wajib
di bulan Ramadhan. Rasulullah jiga terbiasa berpuasa pada hari Asyura,
Bahkan, Rasul SAW memerinthakan kaum muslimin untuk juga berpuasa pada
hari itu.
Bentuk
Ada beberapa bentuk puasa yang dilakukan oleh umat-umat terdahulu, yaitu :
1. Puasanya orang-orang sufi. Mereka puasa setiap hari
2. Puasa bicara, yang dipraktikkan oleh kaum Yahudi. Ini dikisahkan Allah dalam Al-quran surat Maryam
ayat 26
3. Puasa dari seluruh atau sebagian perbuatan (bertapa), seperti puasa yang dilakukan oleh pemeluk agama
Budha dan sebagian Yahudi
4. Kewajiban puasa dalam Islam, yang ada aturan dan waktunya sehingga tidak terlalu memberatkan
umatnya. namun juga tidak terlalu longgar sehingga mengabaikan aspek kewajiban
Hikmah
Kewajiban
puasa dalam Islam yaitu puasa Ramadhan memiliki hikmah yyang dalam.
Yaitu merealisasikan ketaqwaan kepada Allah SWT. Ini tercantum dalam
surat al-baqoroh ayat 183.