Selasa, 16 Juli 2013

SEJARAH DAN ASPEK PUASA

Definisi
Secara etimologi, puasa berarti menahan, baik menahan makan, minum, bicara dan perbuatan. Seperti yang ditujukkan firman Allah, surat Maryam ayat 26.
Sedang secara termonologi, puasa berarti menahan dari hal-hal yang membatalkan dengan disertai niat berpuasa. Sebagian ulama mendefinisikan, puasa sebagai menahan nafsu perut dan alat kelamin sehari penuh, sejak terbitnya fajar kedua sampai terbenamnya matahari

Tujuan Puasa
Puasa adalah ibdah yang pelaksanaannya menuntut keimanan dan kesadaran. Ibadah puasa adalah untuk manusia itu sendiri. Allah menegaskan tujuan puasa adalah untuk perubahan ke arak yang lebih baik. Puasa akan menjadikan manusia berubah dari tingkat mukmin menjadi muttaqin.
Untuk berubah ke arah dan bentuk yang lebih baik, bukan hanya manusia yang berpuasa. Sebagian binatangpun ketika bermetamorfose ( merubah wujud) juga berpuasa, seperti halnya kupu-kupu yang berubah dari ulat yang bentuk dan rupanya jelek dan berjalan melata, menjadi seekor kupu-kupu yang bersayap dan berwarna indah serta bisa terbang karena puasa.
Sebelum turunnya perintah wajib puasa di bulan Ramadhan pada tahun kedua hijriyah, umat terdahulu sudah menjalankan puasa. Rasulullah bersama sahabat-sahabatnya serta kaum muslimin melaksanakan puasa pada setiap tanggal 13, 14 dan 15 bulan-bulan qomariyah. Selain itu, mereka juga biasa berpuasa tanggal 10 Muharram, sampai datang perintah puasa wajib di bulan Ramadhan. Rasulullah jiga terbiasa berpuasa pada hari Asyura, Bahkan, Rasul SAW memerinthakan kaum muslimin untuk juga berpuasa pada hari itu.

Bentuk
Ada beberapa bentuk puasa yang dilakukan oleh umat-umat terdahulu, yaitu :
1. Puasanya orang-orang sufi. Mereka puasa setiap hari
2. Puasa bicara, yang dipraktikkan oleh kaum Yahudi. Ini dikisahkan Allah dalam Al-quran surat Maryam 
    ayat 26
3. Puasa dari seluruh atau sebagian perbuatan (bertapa), seperti puasa yang dilakukan oleh pemeluk agama 
    Budha dan sebagian Yahudi
4. Kewajiban puasa dalam Islam, yang ada aturan dan waktunya sehingga tidak terlalu memberatkan 
    umatnya. namun juga tidak terlalu longgar sehingga mengabaikan aspek kewajiban

Hikmah
Kewajiban puasa dalam Islam yaitu puasa Ramadhan memiliki hikmah yyang dalam. Yaitu merealisasikan ketaqwaan kepada Allah SWT. Ini tercantum dalam surat al-baqoroh ayat 183.