Kamis, 21 Maret 2013

DEKAT DENGAN TEKNOLOGI, DEKAT DENGAN AL-QURAN

Orang berpuasa karena Al-quran berkata agar manusia berpuasa. Al-quran menggerakan manusia dan banyak sekali meminta manusia bergerak. Awalnya memang hanya aset. Tetapi dengan al-quran, manusia menjadi kapital. Alangkah banyaknya ayat-ayat dalam al-quran yang menggerakan manusia. Namun, persoalannya, apakah manusia tergerak atau tidak ? Hal ini merupakan persoalan iman. Bila manusia percaya, dia akan tergerak lantaran Al-quran menyeru dan kitab ini berseru hanya kepada orang-orang yang beriman semata.
Lalu, apa hubungan antara Al-quran dengan teknologi informasi ? Gadget seperti telepon seluler dan perangkat musik portabel, merupakan produk dari teknologi informasi. Sebagaimana teknologi lainnya. Gadget bermata dua, yaitu : mengandung aspek manfaat, tetapi juga berbahaya bila tidak digunakan segaimana mestinya.
Seorang muslim yang diberi kelebihan gadget, seharusnya di dalamnya terdapat aplikasi Al-quran. Bagaimanapun juga, apabila al-quran dekat dengan manusia dan mampu menggerakannya, memeliharanya dan menjaganya, akan senantiasa ingat dengan segala konsekeunsi tindakanya. Misalnya, para mahasiswa, pelajar yang tergoda untuk mencontek, bila dia menjadi basis datanya, maka mereka akan ingat bahwa Allah menyediakan neraka wail bagi manusia yang berlaku curang, sebaliknya bila mereka beramal shaleh, mereka akan ingat dengan wahyu Allah,"Wahai orang-orang yang beriman, bila kau membelanjakan hartamu, jangan kau sebut-sebut. Karena nilainya akan menjadi nol." 
Al-quran adalah satu-satunya mukjizat yang pernah eksis ditengah-tengah manusia dan kemanusiaan. Al-quran adalah sebuah wahyu dari Allah yang menyebabkan manusia hidup. Al-quran merupakan energi yang tersembunyi dan dapat membuat kita bangkit dan sanggup untuk datang ke masjid. Untuk itu, jangan pernah menyia-nyiakan panggilan Al-qur'an.
Kini, teknologi telah banyak di sekitar kita, khususnya teknologi informasi. Apabila dulu Al-quran berbentuk buku dan harus dibaca Namun, dengan adanya teknologi informasi, Al-quran berbentuk digital dan bisa didengarkan. Sekarang, tergantung kita untuk menggunakan teknologi informasi yang hadir tiba-tiba.
Dalam perspektif ini, teknologi informasi dapat dipandang sebagai sebuah berkah. Misalnya saja ketika naik angkot. Daripada merenung tak karuan, lebih baik mendengarkannya Al-quran yang telah terpasang di gadget. Setidaknya, dalam setengah jam, ada beberapa ayat yang diingat. Selain itu, sebuah kebaikan telah terbuka di hadapan kita dengan mendengarkannya Al-quran. Tidak hanya menggunakan gadget, ketika menggunakan komputer pun, tak ada salahnya bila mendengarkan al-quran.
Al-quran mengawal hidup manusia apabila dia beriman. Manusia akan memiliki keinginan untuk  disebut sebagai orang beriman dan pasti tergerak dengan penggilan dan seruan al-quran.
Ramadhan kali ini, seharusnya bisa dijadikan tonggak awal kesadaran kita terhadap al-quran. Bagaimanapun juga, mereka yang tidak senang dengan Islam dan sejarah, tahu persis cara untuk membunuh umat Islam, yaitu menjauhkannya dari Al-quran. Begitu umat Islam kehilangan al-quran, mereka akan kehilangan identitasnya sebagai muslim. Bagaimanapun juga, identitas seorang muslim ada di dalam al-quran.
Semoga, Al-quran benar-benar wahyu dari Allah untuk kita sebagai umat manusia. Kita memerlukan al-quran agar mampu merubah diri menjadi sebuah kapital. Untuk bisa mewariskan Indonesia esok lebih baik dari hari ini. Agar ketika kita pulang nanti, rasul berkenan menjadi saksi bahwa kita adalah umatnya. Akan celaka bila rasul tidak berkenan menjadi saksi bahwa kita adalah umatnya. Padahal, syaratnya cukup sederhana, yaitu kita cukup menjadi saksi bagi umat lainnya dengan beriman kepada Al-quran, dan kita akan mampu menebarkan rahmat.
Kita tidak mungkin tergerak bila kita tidak dekat dengan al-quran. Kita harus dekat dan mengusahakan agar tiada hari tanpa bibir mengucapkan Asma Allah. Bagaimana pun, Al-quran adalah kalamullah. Tak heran, ada yang mengatakan jika manusia yang bibirnya senantiasa mengucapkan kalam Allah, itu adalah "keluarga" Allah karena dia telah menjaga Kallam Allah.
Bagi mereka yang belum bisa membaca Al-quran, jadikanlah ramadhan kali ini untuk mulai belajar membaca Al-quran. Bagi yang tabungan baca Al-qurannya belum banyak, jadikanlah ramadhan kali ini sebagai awal. Bagaimana pun, tak ada kata terlambat untuk memulai. Baca, pahami, perjuangkan agar dia menjadi bagian dari hidup kita. Maka hidup kita akan tergerak untuk kebajikan, Hanya dengan seperti itu, Indonesia esok akan lebih baik.
Semoga kita bisa menjadi bagian dari usaha untuk menyelesaikan masalah besar yang dihadapi negara ini. Kita semua punya kemampuan untuk itu. Kita hanya perlu hal yang dapat menggerakan diri kita dari dalam, dan Al-quran mampu melakukannya.
Tak hanya itu. Dengan kita dikawal oleh al-quran, manusia jadi terpelihara. Dengan begitu, kita tidak akan pernah takut untuk menghadapi teknologi. Meskipun memiliki aspek negatif dan bisa membawa kemudharatan, tetapi dengan al-quran seorang muslim tidak akan pernah takut. Bahkan, seorang muslim selalu bisa melihat manfaat teknolgi. Contohnya, dengan kehadiran gadget al-quran bisa dibawa kemana-mana.
Kita harus mencoba merubah pandangan-pandangan yang tidak benar dan tidak baik menjadi kebiasaan baru berbasis al-quran. Sehingga kita mampu menggunakan teknologi semaksimal mungkin untuk hal yang baik.
 Ramdahan selanjutnya, bila kita masih ada dan diizinkan ada, setidaknya kita bisa menambah hafalan al-quran kita minimal stengah juz. bagaimana pun, dengan kita dekat al-quran, kita bisa mengucapkan do'a.
Semoga al-quran yang ada di dalam kepala kita, menemani dan menjadi pelindung kita di alam kubur nanti. pada ramadhan ini, marilah kita jadikan awal baru komitmen kita terhadap al-quran. Gunakan teknologi infomasi semaksimal mungkin. Semoga Allah memberikan bimbingan dan  kekuatan untuk kita membangun kebiasaan baru yang akrab dengan Al-quran dan memanfaatkan teknologi semaksimal mungkin.
Tulisan ini disalin kembali dari ceramah ramadhan 2011 dimasjid Salman ITB-Bandung 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar