Minggu, 03 Februari 2013

SAMBUT HARI RAYA PEKAN

Banyak cara untuk mengakrabkan keutamaan Jum'at. Bagi umat Islam, seperti yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Jum'at merupakan hari raya yang hadir berulang-ulang setiap pekan. Karena itu, pendiri PSA ( Pusat Studi Akhlaq ) Ustaz Andian Parlindungan mengingatkan, agar umat Islam menjadikan hari Jumat sebagai waktu untuk bermuhasabah.
Teruatama amal perbuatan yang telah dilakukan setiap sepekan."Jika ada kekurangan, hasil renungan itu untuk memperbaiki kualitas hidup kita untuk seminggu ke depan," katanya.
Keutamaan itu akan lebih optimal bila memulakan penyambutan sejak Kamis. Misalnya, dengan menjalankan puasa sunah Kamis sebagai gerbang menyambut Jumat.
Ia mengatakan, muhasabah setiap Jumat ini diperlukan. Ini karena umat Islam harus mempunyai kualitas hidup. Setiap hari harus ada peningkatan, kalau tidak ada perubahan ke arah yang lebih baik, termasuk golongan orang-orang yang merugi.
Perbaikan tersebut mencakup semua aspek. Meraihnya, akan mendapat predikat Islam paripurna. "Bila upaya ini ditempuh di Jumat, apahalnya berlipat ganda,"kata alumnus UIN Syarif Hidayatullah ini.
Karena itu, katanya, ia menyatakan agar umat Islam menjadikan Jumat sebagai hari syiar. Banyak aktivitas yang bisa dilakukan untuk 'memasyarakatkan Jumat.
Pertama, Katanya, membangun kesadaran ibadah dengan cara shalat lima waktu tepat waktu, mengaji Al-quran, berzikir, diskusi agama Islam. Hari Jumat juga dijadikan sebagai kesadaran meningkatkan kebaikan sebagai individu dan sosial.
Seperti perbanyak sedekah dansilaturahmi dengan sesama umat. Jangan sebaliknya, merusak hari Jumat dengan melakukan perbuatan maksiat dan kefasikan. Ia yakin, bila umat mengetahui dan sadar akan kemulian Jumat, niscaya mereka tidak akan melewatkan hari itu begitu saja. "Mereka akan berlomba-lomba dalam kebaikan,"katanya
Pimpinan Majelis Taklim An-Nurmaniyah di Kebon Jeruk, Jakarta Barat Ustaz Nurman Nugraha, meminta agar tidak menyepelekan keutamaan yang ada pada Jumat. Apalagi, sampai meninggalkan kewajiban shalat Jumat dengan sengaja tanpa uzur yang jelas.
Jumat, katanya adalah hari yang mulia. Banyak keutamaan didalamnya, Allah SWT menciptakan alam ini pada Jumat, dan kaiamt pun akan terjadi pada hari tersebut. Allah menciptakan Nabi Adam dan mewafatkanya pada hari Jumat. Hari Jumat pula diturunkan Surat Al-Fathihah.
Karena itu, katanya, kualitas dan keantitas Ibadah harus ditingkatkan setiap Jumat, Mendekatkan keistimewaan itu dalam keseharian pun, bisa ditempuh dengan  berbagi cara. Misalnya, ibadah, sedekah, berdoa, berzikir dan ibadah lainya. Karena amalan di hari Jumat pahalanya luar biasa akan dilipatgandakan.
Ia mengajak, umat Islam memperbanyak ibadah shalat Tasbih, membaca surat yaasin pada malam Jumat atau hari  Jumat aka dijaga sampai jumat berikutnya. Melaksanakan wukuf di hari Jumat. Pahalanya sama dengan melaksanakan haji akbar. Doa orang-orang sholeh mengharapkan meninggal pada malam Jumat, atau hari Jumat, agar mendapatkan kematian yang baik.
Menurut dia, Jumat sebagai soko guru dari hari-hari yang lain. Tapi, bukan berarti selain Jumat ibadahnya tidak perlu optimat. Justru spirit Jumat harus berimbar apad hari-hari lain.
Jika hari Jumat diisi dengan ibadah optimal, di hari lain berikutnya, akan mengikuti kebiasaan dan penekannan Ibadah pad Jumat. "Sehingga dalam sepekan kualitas dan kuantitas Ibadah tidak pernah surut."katanya. dtulis oelh Susie Evidia Y Harian Republika, Jumar 30 Nov 2012/16 Muharram 1434 H. hal 2, dialog jumat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar