Senin, 04 Februari 2013

Medio Perjalanan Hidup

Aku lahir tahun 1967 di sebuah kampung yang kental dengan adat Islam di Bali yaitu Kecicang Islam,  dari segi keagamaan yang penuh religi menurut kampung ini, anak-anak di kampung ini harus bisa membaca Al-quran dan sholat lima waktu dan sekolahku di sebuah madrasah ibtidayah disini aku sampai kelas IV. Yang sangat menarik adalah waktu libur sekolah, aku berjualan es mambo ke pasar karang asem, hasil dari penjualan itu aku kumpulkan untuk memberi buku, alat tulis menulis, waktu berjualan inilah yang aku tidak pernah akan kulupan, begitu panas terik, berjalan kaki sepanjang 5 KM untuk mencapai pasar, naik kendaraan tidak mungkin karena tidak punya uang, caranya aku cari jalan kebon, sawah, lahar, kali/sungai. aku hidup dengan nenekku yang nama (bahasa balinya dadong) atau nenek Ikrimah, nenekku bekerja sehari-hari sebagai pencari kayu bakar di kebun. yang punya kebun namanya H. Nurdin, dan H, Nazarudin setiap hari mereka lakoni pekerjaan ini.  pernah suatu hari nenkku sangat marah sekali kepadaku sampai aku disundut dengan kayu bakar dikakiku, dan aku sangat sakit sekali. Dan entah selang berapa bulan nenekku sakit-sakitan sampai sakit keras tidak bisa berjalan, makan ditempat tidur, buang air besar pun di tempat tidur, semua itu akulah yang mengerjakan dibantu oleh kakak perempuan ku, selang beberapa bulan nenekku dipanggil Allah SWT, aku dipelihara oleh bibiku/wahku dan beberapa bulan kemudian aku hijrah ke daerah bedugul, aku hidup disini dengan pamanku Arifin, kerjaan pamanku yaitu berjualan sayur mayur di pasar Candikuning, aku disini tinggal sampai mengasuh anak pamanku yang namanya Sofyan Hadi, disini aku bisa masak, mencari kayu bakar, mencari air untuk masak ke danau Bratan dan disini aku melanjutkan sekolah sampai kelas V SD/MI, di Candikuning aku diajari membaca Al-quran dengan Tajwid dan Qiraah oleh Ustad/Guru Anshor dari Kampung Pegayaman ( Buleleng ) guru khusus datang hari senin malam selasa yang mengajari orangtua/Bapak-Bapak di desa Candikuning, aku sering sekali menginap di Rumahnya paman Siri, karena pulang ke rumah takut karena sudah larut malam, kira-kira pukul 22.00 WITA. kenapa aku hijrah ke sini, karena aku tidak ada lagi yang mengurus kebutuhan sehari-hari karena sudah ditinggal oleh kedua orang tua sejak aku berumur 9 tahun, orang tuaku yang aku sayangi, dari sini aku akhirnya diminta untuk ke Jakarta. Aku pergi ke Jakarta tahun 1979 dengan seorang kenalan pamanku yaitu Ktut Daimudin, aku dijakarta pertama kali yaitu daerah cimanggis-Ciputat dengan paman H. Muhson Effendi, mereka dulu dosen IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan dia juga seorang RT disana, selang berapa bulan aku dititipkan di Panti Asuhan Islamic Village tahun 1979. aku masuk di PantiAsuhan dites membaca al-quran oleh H.Istignan Helmy Nasution. Kehdiupan di asmara memang berbeda sekali dengan kehiduan di rumah, semuanya harus dengan disiplin waktu, tidur, makan, sholat, main, mandi, gotong royong, piket, belajar, menonton TV. Semuanya harus tahu waktunya, kalau kerja gotong royong semua harus turun tidak memandang pimpinan dan setelah gotong royong sudah tersedia minuman susu segar dan makanan kecil, aku pernah merasakan bagaimana kerja gotong royong mengecor bangunan sekolah di Islamic bersama Abah Junan Helmy Nasution, Husni Thamrin, Imam Zainudin dll yang kerjanya selepas shalat isya kemudian makan malam baru turun mengecor bangunan dimalam hari. memang menyenangkan dan menyedihakan hidup di asrama.  Di Islamic aku mulai kelas VI SD waktu di SD jumlah murid kelas hanya 12 orang dengan ukuran kelas 4x6 dengan kepala sekolah namanya Bapak Anshori orang Palembang, teman-teman SD ku M. Yusuf, Maswan, dll. Setelah aku lulus SD aku melanjutkan sekolah di SMP Islamic Village dengan kepala Sekolah Bapak Imam Zainudin, tapi ijazah SMPku SMP Negeri I Tangerang dengan tanda tangan Bapak Soeharto. Yang tidak lupa di SMP Islamic yaitu ketika guru metamatika keluar/pindah aku disuruh belajar matematika dengan menghitung berapa jumlah guru berkumis, yang berjenggot karena tidak ada gurunya. Nama guru-guruku di SMP yaitu Nurliana Lubis, Imam Zainudin, Fajar Shidiq, Muchid Al-Fathoni, Daenuri, Huzaimah, Ayub Hikmat, Jufri, Amrin Johan, Bambang, Zainal A. Batubara, Daulay, Bunyamin.teman-teman di SMP yaitu Alfika Yunus, Helmi, Abdul Sukur, sahroji, Mad edi, Zakiah, dll. Setelah tamat SMP aku melanjutkan SMA Islamic Village, di SMA ini masuk Jurusan IPA, waktu aku kelas 2 SMA, taman-teman di SMA ku Saifudin, Fadoly Barbatuli, Istiglal, Didin, M. Yusuf ( Akom ), Sunaryo, Amelia Insani, Radiah Dien Ilyas, Mudrika,  Zainudin, Siti Muawanah, Abdullah, Ani Indriani, dll, sedangankan guru-guruku di SMA yaitu Islam Akbar Nst, Amrin Batubara, Mashudi SH, Entin Sukartinah, Sri Sumaresti, Roni, Nurliana Lubis, Nurjaya, Asmawi, M. Suparni, M. Subti, Gong Matahir Hs., pada suatu hari, tepatnya malam lailatul qadr aku dan berapa temanku di asrama di perkenalkan oleh Abah Junan Helmy Nasution dengan Bapak H. Edwarsyah Siregar, ini nama Bapak angkatmu nanti, yang berdomisili Di daerah elite yaitu Pondok Indah alamatny kalau tidak salah Jl. Bukit Hijau V, setiap lebaran aku sering main-main kesini pondok Indah, pernah aku ditanya setelah lulus SMA mau melanjutkan kemana, tapi aku mencoba di UI dengan pilihan Farmasi - Apoteker, tapi gagal, kemudian aku coba di IAIN Syarif Hidayatullah dengan jurusan Bahasa Arab juga gagal, uang pendafarannya semua diberikan oleh keluaraga Bapak angkatku. Akhirnya aku stop kuliah dulu, aku membantu Umi Masitoh berjualan di Kantin. Selang beberapa bulan aku coba melamar kerja ke Garuda di kemayoran tapi gagal juga karena kurang tinggi badan, aku melamar lagi di pabrik sepatu daerah Cibadak, di terima tapi aku tidak mau karena jauhnya lokasi  dengan asrama, dan akhirnya menjalani kursus-kursus, yaitu mengetik, komputer, setir mobi, tapi sambil membantu umi dikantin, selang berapa bulan aku di tarik oleh Bapak Kepala Sekola SMA yaitu Bapak H. Islam Akbar Nasution untuk menjadi tenaga tata usaha, disini aku jalani pekerjaan ini tapi kalau sore hari aku kuliah di IPRIJA dengan donatur keluarag Amrullah Satoto, uang buku, transportasi, dulu kampusnya di Jl. Matraman Raya daerah Berland. Lingkungan Angkatan Darat, tapi sekarang kampusnya di Kampung Rambutan. daerah Kelapa Dua. Setalah tamat dari IPRIJA aku tetap terus mengamdi di Islamic sampai aku kawin dilamarkan oleh kelarga Abah Junan Helmy Nasution, H. Istignan Helmy Nasution, H. Islam Akbar Nasution, dll. Sekarang aku mempunyai dua anak, hasil dari perkawinan dengan Sri Indah Mariani yang pertama laki-laki namanya Naufal Lathif bin Ayatullah Suhaimi dan yang kedua perempuan namanya Salwa Nabila Resti binti Ayatullah Suhaimi tinggal di daearh Sukabumi Selatan Kebon Jeruk Jakarta Barat,

1 komentar:

  1. Taipan Indonesia | Taipan Asia | Bandar Taipan | BandarQ Online
    SITUS JUDI KARTU ONLINE EKSKLUSIF UNTUK PARA BOS-BOS
    Kami tantang para bos semua yang suka bermain kartu
    dengan kemungkinan menang sangat besar.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    Cukup Dengan 1 user ID sudah bisa bermain 7 Games.
    • AduQ
    • BandarQ
    • Capsa
    • Domino99
    • Poker
    • Bandarpoker.
    • Sakong
    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • FaceBook : @TaipanQQinfo
    • WA :+62 813 8217 0873
    • BB : D60E4A61
    Come & Join Us!!

    BalasHapus